Padang | Datiak.com – Pandemi Covid-19 atau virus corona tampaknya semakin memprorakporandakan perekonomian Sumatera Barat. Angka pengangguran pun melonjak, lantaran banyak yang kehilangan pekerjaan. Mulai dari sektor perdagangan, jasa, hingga tenaga kerja profesional.
Merujuk dari data Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumbar per Sabtu (4/4), di Ranah Minang itu sudah tercatat 4.299 tenaga kerja kehilangan pekerjaannya. 4.052 orang di antaranya kehilangan pekerjaan karena rumahkan. Sedangkan 247 orang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
”Sampai sekarang kami terus mendata orang-orang yang kehilangan pekerjaan (pengangguran, Red) di Sumatera Barat ini, karena dampak pandemi,” ujar Kepala Disnakertrans Sumbar, Nasrizal.
Nantinya, para pekerja yang kehilangan pekerjaan tersebut akan diusulkan pihaknya ke dalam program Kartu Pra Kerja (KPA) dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. ”Jadi, pihak kementerian yang akan menentukan bisa tidaknya para pekerja itu mendapatkan Kartu Pra Kerja,” ungkapnya.
Kendati begitu, menurutnya yang paling penting sekarang yaitu pendataan secara maksimal terlebih dahulu. Untuk itu, ia turut meminta pekerja yang memiliki asosiasi mendukung proses pendataan tersebut. ”Data yang paling penting itu tempat bekerja, nomor induk penduduk, hingga email dan nomor teleponnya,” ungkapnya.
Informasi yang dihimpun Datiak.com di sejumlah daerah di Sumbar, dominan warga yang paling merasa disulitkan dengan adanya wabah corona yaitu tukang ojek dan pedagang kaki lima, terlebih yang berdagang non pangan. Mereka mengalami penurunan pendapatan lebih dari 75 persen.
”Biasanya penghasilan saya sehari itu minimal Rp 100 ribu. Sekarang Rp 20 ribu saja sangat sulit, karena banyak orang yang tidak ingin naik ojek. Saya juga tidak pernah lagi mengojek sekarang,” ujar Amral, salah seorang tukang ojek pangkalan di Kota Padang.
Kekurangan pendapatan juga dikeluhkan, Firman, salah seorang pedagang makanan keliling di Kota Padang. Menurutnya, hal itu karena masyarakat kini sangat takut berbelanja di luar rumah karena wabah corona. ”Saya sekarang tidak dagang dulu,” ujarnya.
Untuk mengatasi kesulitan kalangan berpendapatan menengah kebawah itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mempersiapkan penyaluran bantuan stimulus. Bantuan berupa kebutuhan pangan itu akan direalisasikan oleh masing-masing pemerintah kabupaten/kota di Sumbar nantinya. (da.)
Discussion about this post