Padang – Hingga Sabtu (2/5), masih kurang dari setengah daerah di Provinsi Pemprov Sumatera Barat (Sumbar) yang menyerahkan data warga terdampak covid-19 (virus corona baru). Padahal, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, mengatakan bahwa dana yang akan disalurkan sudah tersedia.
Kata Nasrul, dana itu dari hasil rasionalisasi APBD Provinsi hingga 19 kabupaten/kota di Sumbar. Totalnya mencapai sekitar Rp 1,4 Triliun. Khusus dari APBD Provinsi Sumbar saja, setelah rasionalisasi diperoleh dana sekitar Rp 516 miliar.
“Dana ini dipergunakan untuk kebutuhan penanggulangan serta stimulus masyarakat terdampak covid-19 di kabupaten/kota di Sumbar,” ujar mantan Bupati Pesisir Selatan tersebut.
Warga yang terdampak covid-19, imbuhnya, bakal mendapat bantuan langsung tunai (BLT) selama tiga bulan. Terhitung dari April hingga Juni. Nilai bantuannya Rp 600 ribu per kepala keluarga (KK) setiap bulannya.
“Karena sekarang sudah bulan Mei, bantuan akan disalurkan langsung dua bulan, yakni Rp 1,2 juta untuk KK terdampak covid-19 yang diusulkan kabupaten/kota,” ungkapnya.
Bantuan itu katanya akan diantar langsung ke rumah penerima melalui jasa PT Pos Indonesia.Nantinya, rumah warga yang sudah menerima BLT bakal ditandai menggunakan stiker.
“Ini dilakukan (pemasangan stiker, Red) sebagai langkah pencegahan terjadi duplikasi bantuan,” katanya.
Hanya saja, Nasrul turut membenarkan bahwa belum seluruh daerah yang menyerahkan data penerima bantuan tersebut. Terhitung Sabtu (2/5), daerah yang tercatat sudah menyerahkan datanya ke Pemerintah Provinsi Sumbar yaitu Kota Padang, Padangpanjang, Sawahlunto, Kabupaten Agam, dan Pesisir Selatan.
“Jadi daerah yang sudah kelar (menyerahkan data, Red) langsung diantarkan bantuan ke rumah warganya oleh pihak Pos Indonesia,” tutup Nasrul. (da.)
Discussion about this post