Rahasia TK Amanda Kids di Nagari Toboh Gadang Lahirkan Generasi Kreatif Sejak 2009
TK Amanda Kids di Korong Toboh Olo, Nagari Toboh Gadang, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang (Sintoga), ternyata punya rahasia sederhana dalam melahirkan anak-anak kreatif. Apa itu?
LEMBAGA Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau dikenal juga dengan taman kanak-kanak (TK), sangat penting dalam membentuk karakter sosial anak. Makanya, PAUD atau TK dituntut lebih aktif dan inovatif dalam mengedukasi. Jadi, mereka dapat melahirkan anak-anak yang kreatif. Inilah yang dilakukan.
Senin (24/6/2024), TK Amanda Kids meluluskan 40 orang anak didiknya. Dalam acara kelulusan di Aula MAN IC Padangpariaman itu, diadakan pula Pagelaran Kesenian. Tampak anak-anak didik hasil edukasinya benar-benar kreatif dan berani tampil.
Pemilik sekaligus Kepala TK Amanda Kids, Emi Dawati, menjelaskan bahwa TK Amanda Kid’s berdiri sejak tahun 2009. Setiap tahun, mereka menerima 50 orang peserta didik. ”Tahun ini, ada 40 anak yang tamat,” ujarnya.
Emi menjelaskan, TK Amanda Kids bergerak dengan konsep belajar yang menyenangkan. Sebagaimana amanah Kemendikbud lewat Kurikulum Merdeka, pihaknya membuat edukasi yang dekat dengan minat bermain anak-anak.
”Kami menerapkan program Bacil (Bacaan Anak Kecil). Ini sangat efektif dalam mengedukasi anak-anak, karena metode pembelajarannya menyenangkan dengan konsep bernyanyi dan bercerita,” hematnya.
Tidak hanya itu, sambungnya, TK Amanda Kids juga mengedepankan pembelajaran untuk penanaman nilai-nilai dasar keagamaan yang kuat pada peserta didiknya.
”Hampir 70 persen program pendidikan di TK Amanda Kids ini berbasis keagamaan,” ucap Emi.
Makanya, lanjutnya, TK Amanda Kids tidak saja diminati orangtua di Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, untuk penanaman nilai dasar pada anaknya, tetapi juga kecamatan tetangganya. Yakni Kecamatan Nansabaris dan Anamlingkuang.
”Pagelaran Seni yang kami adakan sekarang, untuk memperlihatkan kepada orangtua hasil dari edukasi terhadap buah hati mereka. Anak-anak kita sangat aktif dalam kegiatan ini,” tukas Emi.
Pitriani selaku perwakilan orangtua anak, mengungkapkan rasa bangganya akan perkembangan anaknya, setelah mendapatkan edukasi di TK Amanda Kids.
”Program Bacil yang diterapkan TK Amanda Kid’s berhasil menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak kami,” hemat ibunda dari Abdi Zikri ini.
Saking tertanamnya edukasi TK Amanda Kids, anaknya selalu mengulangi di rumah apa yang dipelajarinya di TK. Menurutnya, hal itu otomatis membuat anak-anak terlepas dari kebiasaan buruk, yaitu terikat oleh gadget atau smartphone.
”Alhamdulillah, anak saya lancar membaca Iqro’ karena ia diajarkan dengan cara yang menyenangkan di TK Amanda Kids ini,” tukasnya.
Kedepankan Edukasi Menyenangkan
Sedangkan Kabid Pembina PAUD dan PNF Disdikbud Padangpariaman, Zamzimarlis, mengapresiasi Pagelaran Kesenian yang diadakan TK Amanda Kids.
”Pagelaran seperti ini dilaksanakan PAUD setiap tahun. Acara ini sebenarnya bisa saja diadakan pergugus atau kecamatan. Namun TK Amanda Kid’s selalu tampil berbeda, karena rutin mengadakan secara mandiri,” jelasnya mengapresiasi.
Tema yang diusung dalam Pagelaran Kesenian itu menurutnya juga sangat mengedukasi. Sehingga, anak dapat memahami nilai-nilai kebudayaan dan kesenian daerahnya.
“Pagelaran ini sangat besar manfaatnya. Pertama untuk menjalin silaturahmi antara orangtua dan para guru. Kedua, menggali talenta dan kreativitas anak-anak kita, yang diperolehnya selama menjalani pendidikan di TK Amanda Kids,” cermat Zamzimarlis.
Ia mencotohkan salah seorang anak yang mampu menjadi MC (pembawa acara) dalam Pagelaran Kesenian TK Amanda Kids itt. “Sekali lagi, saya sangat apresiasi melihat anak-anak kita berani tampil,” ucapnya.
“Membangun sejak dini keberanian atau mental percaya diri anak, sangatlah penting. Jadi, anak lebih mudah beradaptasi dan membangun sosial di SD nantinya,” hemat Zamzimarlis.
Zamzimarlis juga mengingatkan bahwa membaca, menulis dan menghitung (calistung) tidak diwajibkan untuk diajarkan kepada anak. Makanya, dalam penerimaan murid baru di SD, juga tidak ada tes kemampuan calistung anak.
“PAUD itu harus mengedepankan pembelajaran dengan konsep bermain. Bahkan, sekarang PAUD tidak lagi 6 tahun, tetapi sudah 8 tahun. Jadi, dua tahun awal di SD itu, anak-anak masih dalam proses PAUD,” kata Zamzimarlis.
Namun, tambahnya, bukan berarti PAUD dilarang mengajarkan anak membaca, berhitung ataupun menulis. Tapi, cara penerapannya harus benar-benar mengedepankan kenyamanan anak. Misalnya dengan metode belajar sambil bermain seperti yang diamanahkan Kurikulum Merdeka.
“Anak-anak tidak boleh tertekan, karena dunia mereka adalah bermain. Untuk calistung, ada waktu yang tepat untuk mereka. Itu otomatis dapat mereka pelajari nanti. Makanya, kami mengapresiasi TK Amanda Kids yang berhasil dalam penerapan amanah Kurikulum Merdeka saat ini,” tukasnya. (*)
- Baca berita Sumbar hari ini dan beragam artikel menarik di Google Berita Kami.
