Minggu, 7 Juli 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Hari Ini, Info Terbaru dan Terkini

Peternakan di Padang Pariaman Meloyo dalam 5 Tahun, Populasi dan Produksi Turun

Ilustrasi sapi, kerbau, ayam, dan itik yang dominan menjadi penggerak perekonomian peternakan di kalangan petani. (Gambar: TimDF)
256 pembaca

Padang Pariaman | Datiak.com – Sektor peternakan di Padang Pariaman mengalami fluktuasi dalam 5 tahun belakang. Namun, umumnya grafik perkembangannya mengalami penurunan signifikan dibandingkan peningkatan.

Penurunan populasi peternakan di Padang Pariaman sudah tentu berimbas pada produktivitas peternakan itu sendiri. Misalnya sapi dan kerbau. Penurunan jumlahnya secara langsung membuat daging kedua mamalia itu berkurang produksinya di Padang Pariaman.

Begitu juga dengan unggas. Penurunannya tidak saja dari produksi daging seperti ayam potong (pedaging) yang terjadi signifikan. Tetapi, teluar yang dihasilkan di Padang Pariaman juga berkurang akibat penurunan populasi unggas ini.

Data ini dirangkum dari Kabupaten Padang Pariaman dalam Angka 2024, yang dipublikasi oleh BPS Padang Pariaman. Dalam data itu tampak peternakan di Padang Pariaman jenis mamalia, seperti sapi, kerbau dan kambing, serta unggas dominan menurun.

Untuk lebih jelasnya, semua akan diulas berdasarkan data-data tersebut. Berikut rangkuman perkembangan peternakan di Padang Pariaman dalam 5 tahun terakhir:

Perkembangan Peternakan Unggas

Untuk sektor peternakan unggas, penurunan paling signifikan terjadi pada populasi ayam pedaging atau ayah ras. Tahun 2023, populasinya 3.523.500 ekor. Jumlah yang turun jauh dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 9.832.735 ekor.

Populasi ayam ras di Padang Pariaman dalam 5 tahun terakhir, terbanyak di tahun 2022, yakni 11.150.979 ekor. Sedangkan tahun 2021 sebanyak 6.600.941 ekor, dan di 2020 berjumlah 6.115.346 ekor.

Penurunan populasi ayam ras yang signifikan di tahun 2023, menjadi gambaran sangat melesunya bisnis ayam pedaging ini. Bahkan, dapat disimpulkan bahwa 2023 menjadi kondisi tersulit dalam 5 tahun terakhir.

Untuk peternakan unggas lainnya, seperti ayam buras atau ayam kampong, ayam petelur, serta itik, juga mengalami penurunan. Untuk ayam buras dan petelur, angkanya mengalami naik turun dalam 5 tahun terakhir. Sedangkan itik, terus mengalami penurunan populasi. Berikut rinciannya:

peternakan di padang pariaman dominan meloyo dalam 5 tahun populasi dan produksi turun 1

Penurunan populasi unggas produktif tentunya juga berefek pada telur yang dihasilkan. Dalam 5 tahun terakhir, jumlah produksi telur ayam ataupun itik di Padang Pariaman terus mengalami penurunan. Data lengkapnya pada gambar di bawah ini:

peternakan di padang pariaman dominan meloyo dalam 5 tahun populasi dan produksi turun 2

Perkembangan Peternakan Mamalia

Peternakan jenis mamalia juga melihatkan tren yang agak melesu dalam 5 tahun terakhir. Berkurangnya populasi sapi dan kerbau, sudah tentu berdampak menurunnya produksi daging di Padang Pariaman. Berikut data populasi dan produksi daging sapi serta kerbau di Padang Pariaman periode 2019-2023:

peternakan di padang pariaman dominan meloyo dalam 5 tahun populasi dan produksi turun 3

Dalam lima tahun belakangan, penurunan populasi kambing juga terjadi di Padang Pariaman. Terbanyak terjadi di tahun 2022. Angka pengurangan jumlah kambing ini, sudah tentu berimplikasi pada jumlah kambing yang dipotong. Berikut data lengkapnya:

peternakan di padang pariaman dominan meloyo dalam 5 tahun populasi dan produksi turun 4

Kondisi peternakan di Padang Pariaman tak terkorelasi dengan pertanian yang dominannya melesu. Padi sebagai sumber ketahanan pangan, mengalami penurunan produksi padi dalam 5 tahun. Sedangkan sektor perkembunan, hanya kelapa yang mengalami sedikit pertumbuhan produksi.

Padahal, jika mengutip dari keterangan resmi Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman beberapa waktu lalu, pertanian dan peternakan dianggap sebagai salah satu sektor yang berkontribusi untuk meningkatkan ekonomi. (*)


Putri Maharani
Penulis