Minggu, 7 Juli 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Hari Ini, Info Terbaru dan Terkini

Penyebab Bullying di MTsN 2 Pesisir Selatan Diungkap Pihak Sekolah

Plt Kepala Kantor Kemenag Pessel, Sumardi bersama tim, camat, wali nagari dan tokoh masyarakat, saat menindaklanjuti kejadian bullying antar pelajar di MTsN 2 Pesisir Selatan. (Foto: Kantor Kemenag Pessel)
390 pembaca

Pesisir Selatan | Datiak.comBullying di MTsN 2 Pesisir Selatan yang viral di media sosial dengan memperlihatkan seorang pelajarnya di-bully oleh teman sekelasnya. Peristiwa itupun langsung ditindaklanjuti oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Kemenag Pessel, Sumardi, bersama tim yang terdiri dari Kasubbag TU, pengawas, dan pelaksana pada Seksi Pendidikan Madrasah, segera turun tangan untuk menyelidiki penyebab masalah ini dan mencari solusi secepat mungkin.

“Kami sangat prihatin dengan perselisihan antar pelajar yang berujung bullying di MTsN 2 Pesisir Selatan,” kata Sumardi.

Ia bersama Camat Bayang, Wali Nagari Talaok, Kapeh Panji, dan Aua Bagaluang, serta para tokoh masyarakat, mengecam keras kejadian tersebut. Mereka menekankan pentingnya langkah-langkah penyelesaian yang efektif.

“Kita semua peduli dengan pendidikan dan memberikan perhatian yang tinggi terhadap masalah ini,” lanjut Sumardi.

Sedangkan Kepala MTsN 2 Pessel, Sumarlin, menyatakan bahwa pihak sekolah sangat terkejut dengan video kekerasan yang beredar. “Sangat mengetahui itu, guru BK kami langsung melakukan penyelidikan apa penyebabnya,” jelasnya.

Dari hasil penyelidikan yang didukung Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Pessel itu, diperoleh bahwa permasalahan berawal dari pertandingan futsal, dalam kegiatan class meeting pada Kamis (20/6/2024).

“Pelaku (bullying di MTsN 2 Pesisir Selatan, Red) tidak terima kekalahan timnya, sehingga melakukan tindakan kekerasan terhadap korban di sebuah warung yang terletak sekitar 300 meter dari sekolah,” jelas Sumarlin.

Pihak MTsN 2 Pesisir Selatan bergerak cepat untuk mencari solusi dan telah melakukan mediasi dengan orang tua pelajar yang terlibat. “Keluarga pelaku dan korban sepakat untuk menyerahkan penyelesaian kepada pihak sekolah, meskipun proses hukum tetap berlanjut,” tambah Sumarlin.

Sumarlin berharap masalah ini tidak semakin membesar, meskipun sudah ada laporan ke pihak kepolisian. “Pihak keluarga korban memutuskan untuk melaporkan ini kepada pihak kepolisian. Jadi, kami memutuskan untuk menghormati proses hukum itu,” ujarnya.

Camat Kecamatan Bayang, Masri, menegaskan bahwa tanggung jawab dunia pendidikan adalah milik bersama. “Kami semua bekerja sama mencari solusi terbaik agar masalah ini segera terselesaikan,” katanya.

Sementara itu, Kasi Dinsos P3A Pessel, Novrini Yanti, menyarankan agar penyelesaian dilakukan secara kekeluargaan. Hanya saja, menurutnya para pelaku bullying di MTsN 2 Pesisir Selatan, tetap diberi efek jera agar tidak mengulangi perbuatan serupa kemudian hari.

“Untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali, penting untuk memberikan asesmen dan bimbingan kepada anak-anak yang terlibat (insiden bullying di MTsN 2 Pesisir Selatan,” jelasnya.

Wali Nagari Talaok berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi. “Mari kita hindari kejadian seperti ini. Untuk kekerasan yang sudah terjadi, ada baiknya ada perjanjian antara pihak korban dan pelaku agar tidak terulang kembali,” harapnya. (*)


Adellar Prasetya
Penulis