Padang | Datiak.com – Dampak pandemi corona di Sumbar semakin mengkhawatirkan. Pasalnya, terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, dilaporkan terus bertambah di Ranah Minang ini. Kamis (8/10), jumlah kasus positif bertambah mencapai ratusan pasien. Kini, total yang terinfeksi pun mencapai 7.824 orang.
Laporan Juru Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal per Kamis (8/10), terkonfirmasi positif virus corona di Sumbar sebanyak 203 jiwa. Yakni dari Padang 130 orang, Bukittinggi 16 orang, Pariaman 14 orang, Sawahlunto 11 orang, Padangpanjang 1 orang, dan Kota Solok 4 orang.
Sedangkan di Kabupaten Agam terkonfirmasi positif baru sebanyak 8 orang, Pasaman Barat 1 orang, Pesisir Selatan 1 orang, Dharmasraya 1 orang, Sijunjung 8 orang, Tanahdatar 1 orang, Padangpariaman 1 orang, Pasaman 1 orang, Limapuluh Kota 1 orang, Solok Selatan 3 orang, dan Kabupaten Solok 1 orang.
Untuk pasien meninggal dunia pada Kamis (8/10), yaitu sebanyak 2 orang. Yakni 1 orang warga Pariaman dan 1 orang lagi warga Dharmasraya. Sehingga, total pasien meninggal dunia di Sumbar tercatat menjadi sebanyak 167 jiwa.
“Jumlah pasien sembuh per Kamis (8/10) sebanyak 142 orang. Yakni 32 orang Bukittinggi, 27 orang Agam, 10 orang Payakumbuah, 5 orang Tanahdatar, 21 orang Pesisir Selatan, 13 orang Limapuluh Kota, 27 orang Padang, 5 orang Pariaman, 1 orang Mentawai, dan 1 orang Padangpariaman,” tulis Jasman dalam laporan tersebut.
Untuk itu, Jasman berharap kondisi ini harus menjadi perhatian serius masyarakat. Pasalnya, kasus positif dan pasien meninggal terus terjadi setiap harinya. “Kesadaran untuk patuh terhadap protokol kesehatan sangat dibutuhkan. Dengan begitu penyebaran virus bisa dikendalikan,” imbau Jasman.
Saat ini, lanjutnya, pandemi corona di Sumbar ini, tidak ada kabupaten/kota berstatus zona hijau atau tidak terpapar Covid-19. Hanya Solok Selatan, Pasaman Barat dan Mentawai yang berstatus zona kuning atau memiliki risiko rendah penyebaran Covid-19.
Sedangkan empat daerah paling rawan yaitu Padang, Sawahlunto, Padangpariaman dan Agam, yang sampai saat ini dinyatakan berstatus zona merah atau memiliki risiko tinggi penyebaran virus. Lalu 12 daerah lainnya, berstatus zona oranye atau memiliki risiko sedang penyebaran Covid-19.
“Pemerintah daerah beserta aparaturnya juga diminta aktif menyosialisasikan pentingnya penerapan protokol kesehatan agar wabah tidak terus meluas,” ajaknya. (da.)
Discussion about this post