Padangpariaman | Datiak.com – Kabar duka datang dari keluarga Kabag Humas dan Protokol Padangpariaman, Anton Wira Tanjung, Sabtu (26/09). Pasalnya, mamak dari Anton, Mahyuddin Datuak Panji Alam, berpulang ke rahmatullah atau meninggal dunia. Untuk menjaga kaum, gelar datuak yang disandang oleh almarhum Mahyuddin, langsung diwariskan oleh kaumnya kepada Anton Wira Tanjung.
Keputusan itu diambil kaum, ninik mamak Nagari Sungaisariak, sesuai dengan tradisi bahwa gelar datuak hanya bisa diwariskan dari mamak kepada kemenakan. Jadi, apabila seorang mamak telah meninggal dunia, gelar yang mengamanahkan tanggung jawab tersebut, secara otomatis dilimpahkan kepada kemenakannya.
“Mamak kami menghembuskan nafas terakhir kemarin (26/9) malam. Sebagaimana tradisi di Minangkabau, gelar sako (diwariskan) sebuah kaum dari mamak kepada kemenakan. Jadi, saya wajib menerima itu sebagai tanggung jawab terhadap suku saya,” terang Anton, Minggu (27/9).
Baginya, gelar sako tersebut menjadi tanggung jawab besar yang akan dijaganya lahir dan batin. Sebab, ia akan menjaga nama baik suku atau kaumnya. “Insya Allah, amanah yang telah diberikan oleh kaum Suku Tanjung ini, saya laksanakan dengan baik dengan mengayomi kaum serta membimbing kemenakan kami,” pungkasnya.
Mendengar kabar tersebut, Anton yang memiliki hubungan baik dengan banyak jurnalis di Sumbar, dihujani ucapan duka sekaligus selamat atas gelar datuak yang diamanahkan kepadanya. Bagi mereka, Anton memang cocok menjadi seorang datuak untuk mengayomi kaum dan mendidik anak kemenakannya.
“Selamat pak kabag, semoga amanah. Kami juga turut berduca atas wafatnya mamak pak kabag. Semoga almarhum husnul khotimah,” ujar para wartawan yang tergabung dalam grup Mitra Humas Padangpariaman.
Anton pun membalas ucapan tersebut dengan ungkapan terima kasihnya. Ia memastikan akan menjadi datuak yang baik untuk kaum, dan selalu mendidik kemenakannya sehingga mengharumkan nama kaumnya. “Amin. Terima kasih atas doa dan ucapannya,” kata Anton. (da.)
Discussion about this post