Mentawai | Datiak.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat menyerahkan bantuan APD (Alat Pelindung Diri) ke Kabupaten Kepulauan Mentawai. Bantuan itu diterima oleh Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake, di Lapangan Bola, Desa Sipora Jaya, Kecamatan Sipora Utara, Senin (28/9).
Kepala Bidang Kedarutan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur menjelaskan, penyaluran bantuan APD bentuk upaya mencegah dan memutus penyebaran Covid-19. Mengingat, kasus Covid-19 kian mengalami peningkatan saat ini.
“Kami melihat bahwa persediaan APD di daerah sangatlah terbatas, karena harga APD yang mahal. Makanya, kami memutuskan untuk menyalurkan bantuan agar kabupaten/kota kita lebih diringankan dalam pemberantasan Covid-19,” kata Rumainur kepada awak media usai menyerahkan bantuan.
Rumainur menjelaskan, APD yang disalurkan pihaknya berupa handscoond (sarung tangan medis) 20 pcs, handscoond panjang 5 dus, hand glove (sarung tangan biasa) 12 pcs, hamzat (baju pelindung medis) 60 dus, masker N95 (masker medis) 14 dus, handsantaizer spray (cairan semprot pembersih tangan) 4 dus, dan sepatu bot 2 dus.
“Semoga bantuan ini bisa melindungi dengan maksimal para medis atau petugas kita yang menangani Covid-19 di Kepulauan Mentawai,” harap Rumainur.
Sedangkan Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake mengakui bahwa penyebaran Covid-19 kian mengkhawatirkan sekarang ini. Terlebih di Kepulauan Mentawai, pihaknya mengindikasi adanya penyebaran lokal dari sumber yang belum terdeteksi.
“Kita menduga di empat pulau di Mentawai ini sudah berlangsung penyebaran. Makanya, kita harus bergerak maksimal untuk memutus rantai penyebaran virus ini,” ucap Kortanius.
Untuk itu, pihaknya sangat berterima kasih karena telah dibantuan APD oleh Pemprov Sumbar. Dengan begitu, petugas yang turun ke lapangan lebih aman ketika melakukan intervensi pasien atau lokasi penemua pasien positif.
“Mulai minggu depan, kita akan memperketat kembali pengawasan orang-orang yang masuk ke Mentawai. Salah satunya dengan meminta mereka menjalani tes swab,” tegas Kortanius.
Menyangkut kapasitas medis di sana, menurut Kortanius sudah sangat cukup. Hanya saja, ia mengakui mereka tidak bisa menjalani tugas dengan maksimal, lataran beberapa di antaranya juga ikut terpapar Covid-19. “Semoga dengan bantuan ini, tidak ada lagi medis kita yang terpapar Covid-19,” pungkasnya. (da.)
Discussion about this post