Padang | Datiak.com – Penyebaran Covid-19 di kabupaten kota di Sumbar semakin mengkhawatirkan. Pasalnya, angka kematian akibat corona tersebut, terus mengalami peningkatan di Sumbar. Pada Selasa dan Rabu (29-30/9) saja, total pasien meninggal sebanyak 11 orang. Hal itu terungkap dari rilis resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar.
Selasa (29/9), Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar menginformasikan adanya 251 warga Sumbar terkonfirmasi Covid-19. Sedangkan pasien yang dinyatakan meninggal sebanyak 4 orang.
Berlanjut pada Rabu (30/9), warga terpapar Covid-19 di Sumbar bertambah 103 jiwa. Sedangkan kasus meninggal dunia sebanyak 7 orang pasien. Untuk itu, kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan agar patuh terhadap protokol kesehatan.
“Yang paling dibutuhkan sekarang yaitu kesadaran masyarakat dan pihak lainnya agar patuh protokol kesehatan. Sebab kami melihat banyak yang menganggap enteng virus ini, sehingga protokol kesehatan tidak dipedulikan,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal.
Menurutnya, penyebaran virus bisa tidak terkendali apabila masyarakat abai terhadap protokol kesehatan. Jadi, sudah seharusnya masyarakat Sumbar bersama-sama mengantisipasi agar tidak muncul klaster baru penyebaran virus. “Untuk mencegah virus masuk, pejabat dan ASN di Sumbar bahkan dilarang melakukan dinas keluar provinsi,” pungkasnya.
Data yang dihimpun Datiak.com dari situs resmi Pemprov Sumbar, jumlah positif Covid-19 di Sumbar tercatat sebanyak 6.278 kasus. Sebanyak 315 orang dirawat, 2.415 orang menjalani isolasi mandiri, 152 pasien diisolasi di daerah, 44 orang diisolasi di BPSDM dan 40 orang menjalani isolasi di PPSDM.
Sedangkan angka kematian akibat corona tersebut, dilaporkan mencapai sebanyak 127 orang pasien. Untungnya, angka kesembuhan masih lebih tinggi, yakni sebanyak 3.185 orang pasien.
Seluruh Daerah Rawan Paparan
Kota Padang menjadi daerah paling berisiko tinggi penyebaran Covid-19. Terbukti dari statusnya yang masih zona merah. Selain itu, jumlah kasus positif dan pasien meninggal paling banyak di sana. Yakni dari 3.029 kasus positif, 64 orang di antaranya dinyatakan meninggal.
Sekarang, warga Padang yang dirawat karena berstatus positif bergejala sebanyak 158 orang, isolasi mandiri 241 orang, dan 61 orang dikarantina. Sedangkan pasien positif tanpa gejala tercatat sebanyak 41 orang menjalani perawatan, 636 orang menjalani isolasi mandiri, lalu 55 orang meninggal dunia.
Untungnya, dari 3.029 kasus positif di Kota Bengkuang itu, sebanyak 1.773 orang pasiennya sudah dinyatakan sembuh atau negatif Covid-19.
Selanjutnya 12 daerah berisiko sedang karena statusnya sebagai zona oranye. Yakni Pariaman, Padangpariaman, Agam, Padangpanjang, Bukittinggi, Limapuluh Kota, Sijunjung, Sawahlunto, Pesisir Selatan, Kota Solok, Kabupaten Solok dan Solok Selatan. Ke-12 ini memiliki jumlah kasus positif tertinggi kedua di Sumbar.
Sedangkan 6 daerah lainnya di Sumbar, dinyatakan berstatus zona kuning. Yakni Kepulauan Mentawai, Pasaman, Pasaman Barat, Dharmasraya, Payakumbuh dan Tanahdatar. (da.)
Discussion about this post