Padang – Puluhan warga Padang yang bekerja sebagai nelayan menggelar aksi di depan rumah dinas Wali Kota Padang, Senin (15/6). Mereka menyampaikan kekecewaan, karena tidak mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) covid-19.
Koordinator aksi M Rafid menyebut, kedatangan mereka ke rumah dinas Mahyeldi Ansharullah itu, guna menyampaikan aspirasi terkait penyaluran bantuan warga terdampak covid-19.
“Sejak covid-19 ini, kami tidak pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah. Makanya kami mempertanyakan itu. Parahnya, kami menemukan adanya data orang meninggal dunia yang mendapat bantuan itu,” ujar Rafid.
Kejadian itu tentunya membuat mereka kecewa. Sebab mereka yang bekerja sebagai nelayan, sangat kesulitan selama pendemi corona tersebut. Sehingga, mereka merasa sangat pantas menerima bantuan terdampak covid-19, yang dialokasikan pemerintah pusat, provinsi, ataupun Pemko Padang.
“Kami berharap kekecewaan (aspirasi, Red) kami ini disikapi cepat oleh wali kota. Masak dari sekian banyak macamnya bantuan, kami tidak tersentuh. Wali kota harus melihat bagaimana pembagian bantuan di Kota Padang ini,” kritiknya.
Usai menyampaikan keluhan di rumah dinas Wali Kota Padang, para nelayan itu bertolak ke kantor DPRD Padang. Di sana mereka menyampaikan kekecewaan serupa. Kedatangan nelayan tersebut diterima langsung Ketua DPRD DPRD Padang, Syafrial Kani.
Menyikapi laporan warga tersebut, Syafrial memastikan pihaknya akan secepatnya memproses aspirasi itu. Yakn dengan melakukan hearing melalui rapat kerja bersama Gugus Tugas Covid-19 Kota Padang.
“Sekarang kami mendapat fakta bahwa masih ada warga yang membutuhkan bantuan, tetapi tidak masuk dalam data penerima BLT,” jelasnya. “Nantinya, data yang diberikan oleh warga ini akan kami jadikan pedoman saat rapat,” tambahnya. (da.)
Discussion about this post